Cara Menghitung Frekuensi Kumulatif yang Benar Sesuai Aturan, Coba Dech!
Cara Menghitung Frekuensi Kumulatif
Swarariau.com, Tutorial Menghitung -- Cara Menghitung Frekuensi Kumulatif. Mungkin sebagian orang pernah mendengar kata-kata ini dalam pelajaran matematika sekolah menengah atas atau dunia perkuliahan.
Jadi apa sih yang dimaksud dengan frekuensi kumulatif itu?
Distribusi frekuensi adalah salah satu cara untuk menyusun, mengatur, atau meringkas data. Distribusi mempunyai arti untuk menyalurkan, dan membagikan.
Jasi distribusi frekuensi dapat diartikan sebagai penyaluran frekuensi, dan pembagian frekuensi.
Frekuensi artinya keseringan, atau kekerapan. Dalam ilmu statistika frekuensi mempunyai arti sebagai berapa kali sebuah variabel yang dilambangkan dengan angka, berulang kali dalam data tersebut.
Oleh karena itu, distribusi frekuensi adalah salah satu cara untuk menggambarkan, dan menyajikan antara.
Distribusi frekuensi adalah pengenalan pertama sebelum memahami cara menghitung frekuensi kumulatif.
Jika ada data yang diperoleh dari sebuah penelitia yang masih berupa data acak, dapat dibuat menjadi data berkelompok lho!
Data berkelompok adalah data yang telah disusun ke dalamm beberapa kelas tertentu. Data yang memuat data berkelompok disebut distribusi frekuensi atau tabel frekuensi.
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Sebelum mengetahui cara menghitung frekuensi kumulatif, kita harus memahami distribusi frekuensi kumulatif. Jadi distribusi frekuensi kumulatif atau disingkat fkum adalah distribusi yang nilai frekuensinya (F).
Data tersebut diperoleh dengan cara menjumlahkan frekuensi
Distribusi kumulatif dapat dibagi menjadi 2 yaitu distribusi kumulatif “kurang dari” dan distribusi kumulatif “lebih dari”.
Cara Menyusun Tabel Distribusi Frekuensi
Hal pertama yang harus kita lakukan dalam menyusun tabel distribusi adalah mengurutkan data dari nilai yang paling kecil.
Kemudian menentukan range atau batas yang dapat kita dapatkan dari rumus
Range = nilai maksimum - nilai minimum
Langkah selanjutnya untuk memahami cara menghitung frekuensi kumulatif adalah menentukan banyak kelas yang diinginkan diantara 5-20 kelas,
Tetapi hal tersebut juga tergantung dengan banyak datanya, semakin banyak data, semakin banyak kelasnya.
Setelah panjang kelas ketemu, maka nilai ujung kelas interval yang pertama ditemukan.
Contoh tabel frekuensi kumulatif “kurang dari”
Nilai |
Frekuensi (mutlak) |
Frekuensi Kumulatif |
Kurang dari 45 |
1 |
0 |
Kurang dari 52 |
2 |
1 |
Kurang dari 59 |
17 |
3 |
Kurang dari 66 |
3 |
20 |
Kurang dari 73 |
10 |
23 |
Kurang dari 80 |
7 |
33 |
Kurang dari 87 |
- |
40 |
Ketentuan Distibusi Kumulatif “Kurang dari”
Pada data ini, untuk menentukan nilai digunakan nilai ujung bawah kelas.
Penentuan dari frekuensi kumulatif dapat dilihat dari frekuensi pada tabel distribusi frekuensi mutlak lain yang diakumulasikan sesuai denngan kategori dari distribusi frekuensi kumulatif.
Terdapat penambahan satu kelas kurang dari 87, karena nilai datar terbesar adalah 85, sedangkan data terkecil adalah 45.
Untuk distribusi frekuensi kumulatif “Lebih dari” contohnya
Nilai |
Frekuensi (mutlak) |
Frekuensi Kumulatif |
45 atau lebih |
1 |
40 |
52 atau lebih |
2 |
39 |
59 atau lebih |
17 |
37 |
66 atau lebih |
3 |
20 |
73 atau lebih |
10 |
17 |
80 atau lebih |
7 |
7 |
87 atau lebih |
- |
0 |
Ketentuan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif “Lebih dari”
Pada prinsipnya ketentuannya tidak jauh berbeda dengan frekuensi kumulatif “kurang dari”, hanya saja pada tabel ini kita harus mencari nilai “lebih dari” sehingga kita hanya tinggal mencari frekuensi kumulatifnya dengan melihat dari cara menghitung frekuensi kumulatif.
Alasan dibentuknya Distribusi Frekuensi
Alasan pertama adalah kumpulan data yang dapat diringkas. Kemudian kita dapat memperoleh beberapa gambaran tentang karakteristik data.
Kemudian dasar pembuatan grafik tingkat lanjut seperti Histogram.
Di zaman sekarang, dengan bantuan teknologi, muncullah software yang bisa digunakan untuk cara menghitung frekuensi kumulatif, dan membuat tabel distribusi frekuensi secara otomatis.
Tetapi tetap saja dibutuhkan manusia untuk mengolah distribusi frekuensi secara akurat.
Itulah cara menghitung frekuensi kumulatif. Semoga bisa bermanfaat untuk semua orang.