Cara Menghitung Nilai CBR Lapangan Sebagai Acuan Kepadatan Tanah dan Kegiatan Pembangunan
Cara Menghitung Nilai CBR Lapangan
Swarariau.com, Tutorial Menghitung -- Pada artikel kali ini admin akan berbagi Cara Menghitung Nilai CBR Lapangan Sebagai Acuan Kepadatan Tanah dan Kegiatan Pembangunan.
Kita mungkin sering sekali mendengar istilah CBR, hanya saja mungkin belum terlalu paham apa sebenarnya CBR itu.
CBR yang penulis maksud kali ini bukanlah jenis kendaraan bermotor,
Melainkan kependekan dari California Bearing Ratio, yaitu sebuah metode perhitungan beban penetrasi lapisan tanah yang dilakukan dengan penetrasi kedalaman juga kecepatan yang sama.
Dalam pelaksanaannya, uji dan penghitungan CBR sudah diatur dalam SNI 1738-2011 secara langsung.
Adapun metode penghitungan yang digunakan dalam pelaksanaan hitung CBR ini tidak lain adalah kombinasi dari percobaan pembebanan penetrasi, baik yang ada di lapangan maupun di laboratorium.
Menariknya lagi, uji CBR ini rupanya juga digunakan untuk membuat rancangan jalan serta menentukan tebal dan keras dari jalan tersebut.
Rumus Uji CBR yang Sering Digunakan
Berikut ini penulis sajikan rumus paten dari bagaimana cara menghitung CBR lapangan. Rumus tersebut terdiri dari beberapa komponen,
diantaranya adalah:
- Tentukan dahulu berapa beban yang bekerja pada torak/piston.
- Lalu hitung tegangan pada setiap kenaikan penetrasinya.
- Setelah itu plotkan hasilnya di setiap grafik kemudian buat kurvanya.
- Cek kembali apakah kurvanya harus dikoreksi lagi atau tidak, kurva penetrasi ini bisa berbentuk lengkung ke atas sehingga biasanya harus dikoreksi lagi. Titik inisialnya pun bergeser dari titik sebelumnya yaitu titik nol.
- Selanjutnya pakai hasil tegangan yang sudah terkoreksi untuk analisa perhitungan yang berikutnya.
- Lalu ambil tegangan yang ada pada penetrasi dengan ukuran sekitar 0,2 inchi/5,08 mm serta 0,1 inci/2,54 mm.
- Perhitungan CBR yang dilakukan dengan pembagian pada tegangan standar yang ada yaitu 0,71 kg/mm2 (1000 Psi) untuk penetrasi 0,1 inch atau 2,54 mm dan 1,06 kg/mm2 (1500 Psi) untuk penetrasi 0,2 inch atau 5,08 mm.
Nilai yang Sering Digunakan dalam Uji CBR (California Bearing Ratio)
Nantinya, nilai dari hasil uji CBR ini akan digunakan dalam hal perancangan perkerasan jalan sebagai komponen dasar.
Adapun jumlahnya sendiri dapat disesuaikan dengan seberapa keras hasil penetrasi yang diinginkan.
Apabila nilai yang dihasilkan pada uji CBR tinggi, maka kondisi tanah dasar juga akan semakin baik.
Sebaliknya, apabila nilai CBR semakin rendah, maka konstruksi tanah juga akan semakin buruk dan mudah rusak.
Nah, jika kalian menemui jalanan yang baru diperbaiki namun telah rusak kembali,
maka bisa disimpulkan bahwa uji CBR yang dilakukan menghasilkan nilai rendah atau cara menghitung CBR lapangan yang dilakukan terdapat kesalahan.
Namun tidak perlu khawatir, nilai dari CBR ini tetap bisa diperbaiki dan ditingkatkan, salah satunya dengan cara melakukan pemadatan.
Adapun dalam melakukan pemadatan ini tetap diperlukan acuan tertentu, yaitu kadar air secara optimum serta berat kering yang dikandung tanah tersebut secara maksimum.
Kualitas daya dukung tanah yang masih asli menjadi salah satu kekuatan yang terdapat pada konstruksi jalan, yang menjadi bahan dasarnya.
Uji CBR pun dilakukan untuk mengetahui daya dukung dari tanah dasar jalan tersebut.
Sedangkan untuk dasar perencanaan perkerasan jalan timbunan yang berikutnya, diketahui dengan menggunakan nilai CBR.
Apabila dengan cara menghitung nilai CBR lapangan tetap saja memberikan hasil yang tidak sesuai dengan standar daya dukung yang dibutuhkan maka harus dilakukan proses penggantian tanah yang dimana nilainya lebih baik dari nilai CBR, serta dilakukan pencampuran yang berasal dari lokasi lainnya.